Hemm...kali ini lagi pingin mengulas dari beberapa pertanyaan
temen-temen yang akhir2 ini jdi sosok kontroversial, berbicara tentang
prinsip dan idealisme kadang menjadi sbuah perdebatan yang tak berujung,
bagaimana tidak..?? setiap orang butuh eksistensi, dan sejatinya pingin
di akui.
"jangan sok dech,,kaya g butuh cinta aja.."
wuisst,,,tenggg rasanya ada yang menusuk kehulu.oh ..tidak mana mungkin
aq tak butuh itu,CINTA bagaimana aq bisa hidup tanpa eksistensinya.
Normalisasi manusia pernah merasakannya, patah,jatuh,bangun
,merintis,belajar,mendamba,mengharap,diam ....dan air mata. itu sering
jdi prediket dri kata sifat yang memiki banyak arti ini.Tapi haruskah
seluruh dunia tahu,"hay..aq sedang jatuh cinta", "hay ..aq sedang patah
hati","hay...aq sedang menangis krena cinta".gubrakkk...........
hati-hati
dengan hati,,,knapa kata 'hati' harus di kuadratkan di awal kata,
,?karena dri hati jatuhnya ke hati,luka di hati, senyum dari hati dan
penawarnya ada di hati.Bukan tidak menganggap penting sebuah CINTA, tapi
krna aq lebih mecintai hati yang memiliki cinta.Menyelamatkan yang memiliki lebih bisa mengerti cara yang tepat pada waktu yang tepat pula untuk dimiliki.
lalu apa makna sbuah penolakan..?? apakah karena kau tidak mencintainya..?? "hemm...pertanyaan yang bagus".
jelas,,bukan
karena aq tidak mencintainya, justru karena aq mencintainya tapi sesuai
porsinya, bukankah kita saudara..? sudah seharusnya un saling mencintai
dan menyayangi bukan..? . Andai ukhuwah ini lebih bisa di rasa dan
mampu memaknainya lebih dalam, seperti apapun bentuk dan dimanapun
tempatnya , sesungguhnya tak ada yang lebih setia membersamainya kecuali
cinta, kasih dan sayang. ya ada cinta dalam setiap ukhuwah.
Lantas bagaimana dengan sebuah penantian...?? bukankah cinta tak pernah meminta untuk menanti. ^^
Apakah kita menanti karena cinta..? Saya rasa tak harus,,waktu kita lebih sedikit daripada kewajiban yang kita miliki.
akankah kita membiarkannya berlalu tanpa sbuah makna?. Bongkar mitos
"menanti" menjadi makna "memperbaiki diri". memantaskan diri,
mempersiapkan diri, meyakinkan hati untuk memiliki ataupun dimiliki.
Lalu..dimanakah kau menempatkan kefitrahan itu..?? masih teringat kata salah seorang sahabat ”Inilah
persaudaraan dan cinta”.”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku
mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”Cinta tak pernah meminta
untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.
Disitulah tempat yang tepat saat kefitrahan itu mulai menyeruak,
Bagaimana Ali bin Abi tholib mampu menjaga hatinya saat Allah
menumbuhkan kembali tunas harap dihatinya yang sempat layu, sampai Allah
menghadiahkan Fathimah atas kecintaan-Nya. Cintailah ia dengan diam,
bersabarlah atas anugrah rasa yang Allah titipkan,berkhusnudzon atas apa
yang engkau miliki,karna Allah akan lebih mencintaimu dengan caramu
mencintai-Nya.
Semoga...
#thanks to my Prend ats inspirasinya...smoga Allah menguatkan hatimu juga orang-orang yang mencintaimu. Aamiin...^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar